NTT AKTUAL. KUPANG. Pada Sabtu 16 Maret 2024, bertempat di Desa Oeltuah Kecamatan Taebenu Kabupaten Kupang, Ikatan Alumni Universitas Nusa Cendana Fakultas Pertanian (Ikadana Faperta) berkolaborasi Bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Faperta Undana, kembali melakukan kegiatan pengabdian masyarakat periode bulan Maret 2024 melalui kegiatan penyuluhan proses pembuatan dan penerapan Elisitor Biosaka pada lahan usaha tani Tanaman Pangan dan Hortikultura.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua Ikadana Faperta Nixon M. Balukh, SP, M.Si, Bersama Wakil Sekretaris Saptarina Sula, SP, alumni Thomas Lay, SP dan Antonia Laa, SP dan mahasiswa.
Kegiatan ini terlaksana melalui koordinasi bersama dengan Kelompok Tani Tateun Monit (Ketua : Yakob Haumeni) dan Kelompok Wanita Tani Sonaf Hones Bonen (Ketua : Tabita Bois) serta Pendeta Agustina Mone-Ha’e, S.Th Gereja Mata Jemaat Sonaf Honis Bonen-Jemaat Fatubena Klasis Kota Kupang Timur.
Ketua Ikatan Alumni Faperta Undana (Ikadana Faperta) Nixon Balukh, pada kesempatan ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu perwujudan dari program kerja Bidang Pengabdian Masyarakat Ikadana Faperta yang dilakukan melalui Penyuluhan Pembuatan dan Penerapan Elisitor Biosaka dan kami fokuskan pada lahan-lahan petani/kelompoktani yang sudah ada pertanaman sehingga setelah praktek cara pembuatannya langsung diaplikasi pada lahan petani/kelompoktani dan akan dilanjutkan oleh para petani/kelompoktani.
Lebih lanjut Nixon Balukh menyampaikan bahwa untuk mendukung penerapan biosaka maka Ikadana Faperta memberikan bantuan masing-masing desa 1 unit Hand Sprayer Biosaka dan TDS (Total Dissolve Solid) Meter. Kegiatan ini juga sekaligus mendukung kebijakan/program nasional pemasyarakatan dan penerapan elisitor biosaka kepada petani/kelompoktani dan akan dilanjutkan pada bulan berikutnya lokasi lainnya.
Nixon juga menyampaikan bahwa kalau selama ini petani/kelompoktani menggunakan benih bermutu, pemupukan (organik/anorganik) berimbang, POC/PHC/ZPT dan Pestisida maka sekarang ditambah satu lagi yaitu Elisitor/Biosaka yang dapat dibuat sendiri dengan memanfaatkan tumbuhan sehat yang berada disekitar kita untuk mendukung peningkatan produktivitas dan produksi usahatani para petani/kelompoktani.
Tim Biosaka Ikadana Faperta (Antonia Laa, Thomas Lay dan Saptarina Sulla) dalam penjelasannya menyampaikan bahwa Elisitor Biosaka ini merupakan molekul yang memacu terbentuknya metabolit sekunder di dalam kultur sel atau zat kimia organik dari tumbuhan yang sehat yang apabila disemprotkan pada tanaman akan memberikan suatu sinyal atau mempengaruhi agar tanaman untuk lebih mengaktifkan genetik untuk menghasilkan suatu yang baik bagi tanaman.
Lebih Lanjut secara teknis Tim Biosaka Ikadana Faperta memberikan penjelasan dan praktek bersama mulai dari cara memilih bahan tumbuhannya, cara membuat/meremas bahan biosaka, cara mengukur dan memastikan biosaka yang dibuat berhasil sampai dengan cara melakukan penyemprotan pada tanaman, yang didukung proses pada setiap tahapan oleh semua Tim Alumni Ikadana Faperta dan mahasiswa Faperta Undana yang hadir pada kegiatan pengabdian masyarakat “penyuluhan penerapan elisitor biosaka”. (**)